Pendidikan dan Pengajaran itu…
Di tengah gempuran isu-isu pendidikan yang kompleks, muncullah perdebatan tentang makna dan urgensi pendidikan. Pertanyaan mendasar pun terngiang: Apakah pendidikan (tinggi) hanya sebatas transfer ilmu pengetahuan, ataukah ada tujuan yang lebih mulia di baliknya?
Bagi sebagian orang, pendidikan (tinggi) mungkin hanya tentang menghafal materi pelajaran dan mendapatkan nilai tinggi. Pandangan ini memandang pendidikan sebagai proses linear di mana mahasiswa menerima informasi dari dosen dan kemudian diuji untuk mengetahui tingkat penguasaan mereka.
Namun, pandangan ini mengabaikan esensi pendidikan yang sesungguhnya. Pendidikan bukan sekadar proses pasif, melainkan proses aktif yang melibatkan transformasi diri dan pengembangan karakter. Pendidikan sejati bertujuan untuk melahirkan individu yang berilmu, bermoral, dan berwawasan luas, siap berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara.
Perbedaan antara “pendidikan” dan “pengajaran/pembelajaran” menjadi landasan penting untuk memahami esensi pendidikan. “Pendidikan” merujuk pada proses holistik yang membentuk manusia secara utuh, sedangkan “pengajaran/pembelajaran” berfokus pada transfer ilmu pengetahuan.
Kedua aspek ini, meskipun saling terkait, tidak dapat disamakan. Pendidikan tanpa pengajaran/pembelajaran akan kehilangan fondasi pengetahuannya, sementara pengajaran/pembelajaran tanpa pendidikan akan menjadi hampa dan tidak bermakna.
Sayangnya, banyak institusi pendidikan saat ini terjebak dalam paradigma transfer ilmu pengetahuan semata. Hal ini terlihat dari struktur kurikulum yang berfokus pada hafalan dan ujian, serta metode pengajaran yang menekankan pada ceramah dan pemberian tugas.
Akibatnya, banyak lulusan pendidikan yang memiliki pengetahuan luas tetapi tidak memiliki karakter yang mumpuni. Mereka cerdas secara intelektual, namun minim dalam nilai-nilai moral dan etika.
Permasalahan ini diperparah dengan anggapan keliru bahwa pendidikan hanya berlangsung di kampus/sekolah. Kenyataannya, pendidikan adalah proses seumur hidup yang terjadi di mana saja dan kapan saja. Keluarga, masyarakat, dan lingkungan juga berperan penting dalam membentuk karakter dan kepribadian individu.
Bangsa membutuhkan individu-individu yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter mulia dan berintegritas.
Mari jadikan pendidikan sebagai hulu untuk membenahi bangsa ini! (redaksi)