Pengukuhan Guru Besar Bidang Ilmu Kimia Prof. Dr. Mawardi, M.Si. oleh Rektor UNP
Padang, 24 Desember 2022
Lima orang guru besar baru Universitas Negeri Padang dikukuhkan dalam Rapat Senat Akademik pada hari Sabtu, 24 Desember 2022 yang bertempat di Auditorium Universitas Negeri Padang. Salah seorang dari kelima guru besar tersebut adalah dosen Departemen Kimia, Prof. Dr. Mawardi, M.Si. Prof. Dr. Mawardi, M.Si. memperoleh guru besar dalam bidang ilmu kimia, khususnya kimia analitik.
Dalam sambutannya, Rektor UNP Prof. Ganefri, Ph.D. menyatakan bahwa upacara pengukuhan guru besar pada hari ini merupakan periode ketiga pada tahun 2022 dimana sebelumnya juga dilakukan pengukuhan guru besar pada bulan januari dan agustus 2022.
“Seiring perkembangan dan tuntutan zaman, peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia di lingkungan UNP menjadi suatu keniscayaan. Oleh karena, kita bersyukur dengan penambahan lima guru besar di UNP akan semakin mengukuhkan UNP sebagai salah satu PTNBH di Indonesia dan akan berkontribusi dalam IKU universitas” sambung Rektor.
Prof. Dr. Mawardi menyelesaikan pendidikan S1 di Pendidikan Kimia IKIP Padang dan melanjutkan S2 di Universitas Gajah Mada. Selanjutnya Mawardi menyelesaikan pendidikan doktoral di Universitas Indonesia pada tahun 2008. Prof. Dr. Mawardi, M.Si. merupakan guru besar keenam di Departemen Kimia FMIPA UNP.
Topik pidato ilmiah guru besar yang disampaikan oleh Prof. Dr. Mawardi, M.Si. adalah Potensi Tanah Napa Sumatera Barat Sebagai Sumber Material Berbasis Alumina Silika. Mawardi menjelaskan bahwa topik tersebut merupakan hasil dari berbagai riset terkait potensi tanah napa yang perseberannya cukup besar di Sumatera Barat. Cadangan tanah napa ini cukup melimpah di berbagai daerah seperti Kabupaten Tanah Datar, Kota Solok, Kabupaten Solok, Kabupaten Solok Selatan dan Kabupaten Pesisir Selatan.
Mawardi menjelaskan “Bila dulu Tanah Napa yang merupakan sejenis material alam banyak dimanfaatkan sebagai obat sakit perut dan diare, dengan cara dimakan setalah dipanaskan. Namun ternyata tanah napa ini berpotensi sebagai bahan pencampur aneka industri kimia yang bernilai ekonomis tinggi, seperti semen, industri karet, cat dan sebagainya. Khusus untuk industri Portland Composite Cement yang dikenal semen PCC merupakan varian baru dari semen komersial yang sifatnya mirip dengan semen portland pada umumnya, namun kualitasnya lebih baik ramah lingkungan dan murah. Penambahan tanah napa memberikan hasil bahwa semen PCC memenuhi standar semen yang ditetapkan dalam Standar Nasional Indonesia, SNI 7064, 2016.”
Mawardi melanjutkan bahwa apabila mineral aluminasilika ini dimanfaatkan dengan baik dan dikomersialkan maka akan membuat mineral ini bernilai jual sangat tinggi yang tentunya dapat berkontribusi sebagai pendapatan bagi negara dan daerah penghasilnya.