Pas Kemping, Buang Air Besar di Tanah yang Digali atau di Sungai?
Kegiatan berkemah merupakan salah satu kegiatan yang disukai oleh banyak orang, termasuk mahasiswa. Kegiatan ini dapat memberikan pengalaman baru dan menyenangkan, sekaligus dapat mendekatkan diri dengan alam.
Namun, kegiatan berkemah juga memiliki tantangan tersendiri, salah satunya adalah masalah sanitasi. Ketika berkemah di alam, kita harus memperhatikan sanitasi dengan baik, termasuk cara buang air besar.
Selain membawa WC portable atau menggunakan WC yang biasa ada di mushola terdekat, Ada dua cara buang air besar yang umum dilakukan oleh orang-orang yang berkemah, yaitu di tanah yang digali dan ditimbun, atau di kali atau sungai.
Buang Air Besar di Kali atau Sungai
Cara buang air besar di kali atau sungai dianggap lebih praktis dan tidak perlu repot menggali lubang. Namun, cara ini sebenarnya kurang baik untuk kesehatan lingkungan.
Kotoran manusia mengandung berbagai macam senyawa kimia dan mikroorganisme, termasuk bakteri dan virus. Mikroorganisme ini dapat menyebabkan berbagai penyakit, seperti diare, kolera, dan hepatitis. Tinja bisa berupa organik seperti sisa karbohidrat, protein, enzim, lemak, bakteri, dan sel-sel mati. Juga ada cacing dan telur cacing yang dikenal sebagai cacing tambang, cacing gelang, cacing cambuk, cacing gelang, dan cacing kremi. Senyawa nitrogen (N) dan fosfor (P) dibawa keluar dari sisa protein dan sel-sel mati dalam bentuk senyawa amonium, dan fosfor keluar dalam bentuk fosfat. Pertumbuhan algae dibantu oleh nutrien, akibatnya, air menjadi hijau. Karena Ganggang Menghabiskan Oksigen Dalam Air, Ikan dan Hewan Lain Mati.
Selain itu, kotoran manusia juga menghasilkan material hanyut yang menyebabkan pemandangan yang tak enak dipandang. Padahal sungai telah menjadi tempat publik, seperti mandi, mencuci, perikanan, sumber air minum PDAM, dan wisata.
Buang Air Besar di Tanah yang Digali dan Ditimbun
Cara buang air besar di tanah yang digali dan ditimbun lebih baik untuk kesehatan lingkungan. Hal ini karena kotoran manusia akan terkubur di dalam tanah dan tidak akan mencemari lingkungan.
Berikut adalah cara buang air besar di tanah yang digali dan ditimbun:
Pilihlah tempat yang jauh/ tertutup dari pandangan orang,
Pilih pula tempat yang jauh dari sumber air seperti kali atau sungai.
Galilah lubang dengan kedalaman sekitar 30-50 cm.
Buanglah air besar Anda ke dalam lubang tersebut.
Tutupi lubang tersebut dengan tanah.
Dengan mengikuti cara ini, kita dapat menjaga kesehatan lingkungan dan mencegah penyebaran penyakit.